Pages

Selasa, 11 Februari 2020

Pesona Bukit Cendana Di Pesawaran



  • Bukit cendana, menawarkan keindahan alam dengan caranya sendiri, dilereng-lereng bukit terlihat deretan pepohonan cendana yang seolah-olah sedang berbaris dengan teratur dan rapinya, ditambah kicauan burung-burung yang terkadang terbang kesana kemari hinggap didahan pohon yang satu ke dahan yang lainnya seakan-akan sedang bernyanyi dan menari. Suasana yang masih hijau dan masih rapatnya berbagai jenis pepohonan memberi hawa sejuk khas pegunungan. oh iya sobat nekad, dari ketinggian dibukit ini, sejauh mata memandang nampak terlihat garis pantai yang kita lewati jika kita hendak menuju kebukit cendana ini. Rute jalan yang akan kita lalui dari jalan utama sampai ke desa yang akan kita tuju lumayan bagus jalanan yang akan dilalui berkelak-kelok, terkadang turunan, terkadang jalan menanjak dengan begitu curamnya dan ini menuntut para pengunjung yang hendak kesini untuk selalu ekstra hati-hati dan yang satu ini sangat penting untuk diperhatikan yakni, performa dan kesiapan kendaraan yang akan digunakan oleh sobat-sobat nekad, alih-alih kita ingin berkunjung dengan niat untuk berlibur malah sobat nekad jadi jatuh tersungkur, hehehehe. Jalan menuju ke tempat lokasi perkemahan atau sampai ke bukit cendana, medan jalannya terbilang cukup sulit sobat nekad, jalan sebagian masih bebatuan yang cukup menyulitkan untuk dilalui para pengendara.
  • Pesawaran, dibalik deretan destinasi wisata pantainya yang sudah dikenal oleh masyarakat umum baik didalam daerah maupun diluar daerah dan terbukti panorama alamnya yang sangat indah nan mempesona. Kali ini baru saya sadari bahwa Pesawaran memiliki tempat-tempat wisata yang menarik selain deretan daftar wisata pantainya, salah satunya adalah bukit cendana ini sobat nekad, bukit yang yang terletak di Desa Harapan Jaya Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran. Estimasi sampai ditujuan sekitar 1-2 jam dari pusat kota Bandar Lampung, tapi tergantung kondisi diperjalanan iya sobat nekad, mengingat jalan ini lalu lintas kendaraannya cukup  padat.
  • oke sobat nekad lanjut iya, tempat ini juga bagus untuk kegiatan berfoto-foto, dengan background perbukitan cendana, birunya lautan dikejauhan, atau  rumput ilalang yang tinggi dan hijau yang terbelah oleh jalan setapak, selain itu juga disini sering dijadikan tempat camping oleh berbagai kalangan, awal saya tahu mengenai tempat ini mendapat ajakan dari sahabat saya kebetulan hari masih libur dan bosan dengan tempat wisata yang seperti itu-itu saja akhirnya saya memutuskan untuk meng-iyakan ajakan sahabat saya untuk camping disana, akhirnya kami sepakat untuk berangkat pada hari sabtu dengan beberapa sahabat yang baru saja saya kenal, singkat cerita kami berangkat dari Bandar Lampung setelah ashar, karena kebiasaan kita yang selalu membiasakan dengan jam ngaretnya, alias mundur dari jam keberangkatan yang sudah kami sepakati diawal, saling tunggu, saling menunggu. Setiba dilokasi sekitar pukul 20. 00 wib kamipun bergegas untuk mendirikan tenda, membuat api unggun, lalu berlanjut menunaikan sholat isya setelah itu kami makan malam dengan bekal yang kami bawa dengan menu makan yang seadanya, ditemani api unggun dan secangkir kopi hangat untuk sekedar menghangatkan badan, obrolanpun dimulai hingga larut malam tak terasa hingga sepertiga malam kedua telah berlalu, kamipun bergegas untuk tidur tak terasa begitu cepat waktu ini berjalan dengan sendirinya waktu untuk menunaikan sholat subuh telahan memanggil, 2 rekaat sudah ditunikan lanjut untuk menyalakan perapian yang hampir mati apipun jadi, kami bergegas memanaskan air untuk membuat secangkir kopi hangat untuk mengawali hari ini, tak sadar berlahan tapi pasti sang surya mulai mengintip dibalik bukit semburat cahaya jingga menghiasi cakrawala, perhatian kamipun seketika teralihkan tak ketinggalan bidikan kamera tak bisa terelakan. mungkin itu sedikit cerita dari saya mengenai pesona dari bukit cendana ini, selain tempat yang asri dan nyaman udara yang sejuk terbebas dari polusi serasa menyelimuti ketika kami berada dipuncak bukit cendana ini, terkadang selepas mentari sudah mulai naik, kabut terlihat mulai tersingkap secara berlahan-lahan serasa menambah kepuasan tersendiri. Alam begitu bersahabat, apabila kita saling menjaganya dan jangan lupa iya sobat nekad, jangan membuang sampah sembarangan, supaya alam tetap enak untuk dinikmati dikemudian hari dan tentunya supaya tetap lestari.
  • Biaya ?, untuk hal ini kita cukup mengeluarkan biaya untuk biaya kebersihan, dan yang ingin camping atau bermalam disini cukup mengeluarkan biaya keamanan, mengenai tarifnya sendiri terbilang cukup terjangkau kok sobat nekad, dijamin kagak nguras kantong kita deh, hehehe

  • Masyarakat, disana mayoritas bekerja sebagai petani dengan berbagai macam suku telah lama hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Keramah-tamahan dan sambutan hangatnya secara tidak langsung ditunjukkan ketika kami datang, dengan suasana seperti ini menurut saya cukup menciptakan kenyamanan tersendiri untuk pengunjung, semoga kedepannya bisa menjadi tempat wisata yang lebih baik lagi dan yang pasti mampu memperdayakan masyarakat disekitarnya untuk menambah nilai ekonomis tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar